Rabu, 20 Januari 2016

Night Trekking ke Gunung Puter a.k.a Puncak Bandera

Orang boleh menafsirkan Bandung dengan banyak romantisme dan keindahan. Tetapi, tanpa gunung-gunung Bandung bukanlah apa-apa. – Pepep DW, Budayawan -
Menurut data dari Komunitas Jelajah Gunung Bandung, jumlah gunung yang ada di Bandung Raya terdiri dari 303 gunung, 343 dalam nama pasir, dan 14 dalam nama puncak, total berjumlah 660, mungkin jumlah tersebut masih memilik kemungkinan untuk terus bertambah, dalam artian jika suatu saat didapati nama gunung lain yang belum memiliki nama, buat saya jumlah tersebut sangatlah menakjubkan, mungkin perlu waktu bertahun–tahun untuk bisa menjelajahi semua sudut, gunung yang ada di Bandung. Pada tanggal 16 Januari 2016 kami melakukan night trekking ke salah satu gunung yang berada di wilayah Bandung Barat, yaitu Gunung Puter, entah dari mana asal usul penamaan gunung tersebut, karena saya pun belum memiliki referensi mengenai sejarah penamaan gunung ini, hanya sekedar menerka – nerka penamaan gunung puter ini bisa jadi dilihat dari bentuknya yang memutar seperti kerucut, memiliki tinggi sekitar 900 meter lebih, letaknya berada kawasan Desa Jayamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, karena gunung ini bersebelahan dengan tebing hawu, Orang lokal biasa menyebutnya Pasir Bandera.
Sedikit bercerita tentang perjalanan kami kesana, sekitar pukul 11 malam kami tiba di Perumahan Permata Padalarang, sesampainya disana kami disambut oleh kang shuzud , karena rumah kang shuzud tepat berada di bawah kaki gunung puter, tak lama kemudian setelah memarkirkan motor, berdoa dan dibekali informasi oleh kang shuzud mengenai trek menuju gunung puter, kami pun segera memulai pendakian, dari titik awal pendakian, butuh waktu sekitar 25 menit untuk menuju ke puncak, jalurnya pun jelas, terbilang landai, hanya ada beberapa tanjakan, dari puncak kita bisa melihat pemandangan malam dengan taburan lampu – lampu kota.
Di sekitaran puncak memang tidak terlalu luas hanya bisa menampung sekitar 2 sampai 3 tenda saja, tetapi jika kita berjalan turun sedikit ke arah bawah lahannya terbilang cukup lumayan untuk mendirikan sekitar 5 tenda, sepanjang perjalanan sampai menuju puncak pun tidak didapati sumber mata air, jika kita hendak bermalam di tempat ini bawalah air secukupnya, menurut informasi dari kang shuzud jika malam hari masih banyak binatang liar seperti babi, kami dianjurkan untuk tetap berhati – hati, mayoritas lahan di tempat ini dijadikan tempat untuk bercocok tanam warga lokal, seperti kacang tanah, singkong, dan sayuran, ada juga warga yang memanfaatkan batu – batu yang ada di gunung puter ini untuk dijadikan cobek. selain itu wilayah ini juga dimanfaatkan sebagai sentra budidaya jambu biji merah.
Akses menuju Gunung Puter Jika menggunakan motor atau mobil dari arah Kota Bandung maka akan terlebih dahulu melewati Kota Cimahi patokannya adalah kawasan Kota Baru Parahyangan Padalarang, kemudian ikuti jalan menuju ke arah Tagog Apu , sesampainya di sana kita berbelok ke arah kiri jalan tepatnya ke arah pertigaan Jalan Rancabali, memang tidak ada penunjuk arah yang jelas untuk menuju ke gunung puter ini, tetapi kami sempat melewati jalan balover (SMA 1 Padalarang) , patokan akhirnya adalah Perumahan Permata Padalarang, Desa Jaya Mekar, jika masih bingung kita bisa memanfaatkan teknologi google maps yang ada di smartphone kita ataupun bertanya kepada warga sekitar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

© Catatan Citra | Powered by Blogger | Design by Enny Law - Supported by IDcopy